blog 1

ARTIKEL

Pertanyaan yang sering muncul adalah apakah gangguan saraf otot memiliki kaitan dengan faktor keturunan? Apakah benar? Berikut faktanya.

Gangguan Saraf Otot, Apa Benar Faktor Keturunan?

Gangguan saraf otot adalah kondisi medis yang memengaruhi fungsi saraf dan otot, serta dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk bergerak dan berfungsi dengan baik. Pertanyaan yang sering muncul adalah apakah gangguan saraf otot memiliki kaitan dengan faktor keturunan? Apakah benar? Berikut faktanya.


Macam-macam Gangguan Saraf Otot

Gangguan saraf otot mencakup berbagai kondisi, termasuk:

1. Amyotrofik Lateral Sclerosis (ALS): Penyakit degeneratif yang mempengaruhi saraf motorik, menyebabkan kelemahan otot dan penurunan fungsi otot.

2. Distrofi Otropik: Kelompok penyakit genetik yang menyebabkan kerusakan otot progresif dan kelemahan.

3. Myasthenia Gravis: Gangguan autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang reseptor pada otot, menyebabkan kelemahan otot.

4. Neuropati: Kerusakan pada saraf perifer yang dapat menyebabkan kelemahan otot dan ketidaknyamanan.


Baca Juga: Mengenali Saraf Kejepit: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan



Peran Faktor Keturunan

Penting untuk diingat bahwa tidak semua gangguan saraf otot disebabkan oleh faktor keturunan. Meskipun beberapa kondisi seperti distrofi otropik memiliki basis genetik yang kuat, kondisi lain seperti ALS dapat memiliki faktor risiko genetik tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang kompleks.


• Distrofi Otropik: Peran Genetik yang Signifikan

Distrofi otropik adalah contoh klasik dari gangguan saraf otot yang memiliki kaitan yang kuat dengan faktor keturunan. Kondisi ini disebabkan oleh mutasi genetik yang mengganggu produksi protein yang diperlukan untuk kesehatan otot. Penyakit ini dapat diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya dan dapat memengaruhi anggota keluarga yang sama.


• ALS: Pengaruh Kombinasi Genetik dan Lingkungan

Meskipun ada sebagian pengidap ALS memiliki hubungan dengan faktor genetik, namun penelitian telah menunjukkan bahwa sebagian besar kasus justru tidak selalu memiliki riwayat keluarga yang jelas dengan penyakit tersebut. Ini menunjukkan bahwa faktor lingkungan juga dapat memainkan peran penting dalam perkembangan ALS. Faktor lingkungan yang telah diidentifikasi sebagai berpotensi memengaruhi risiko ALS termasuk paparan bahan kimia beracun, cedera kepala berat, dan gaya hidup tertentu.


• Myasthenia Gravis dan Neuropati: Hubungan dengan Sistem Imun dan Lingkungan

Myasthenia gravis adalah gangguan autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang reseptor pada otot, menyebabkan kelemahan otot. Faktor keturunan dapat memengaruhi kecenderungan seseorang untuk mengembangkan penyakit autoimun, tetapi faktor lingkungan juga diyakini berperan dalam pemicu dan perkembangan penyakit.

Neuropati, yang melibatkan kerusakan pada saraf perifer, juga dapat dipengaruhi oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Diabetes, konsumsi alkohol berlebihan, dan cedera fisik adalah contoh faktor lingkungan yang dapat meningkatkan risiko neuropati.

Meskipun gangguan saraf otot dapat memiliki kaitan dengan faktor keturunan dalam beberapa kasus, seperti distrofi otropik, tidak semua kondisi seperti ALS memiliki hubungan genetik yang sama kuat. Faktor lingkungan juga memainkan peran penting dalam banyak kasus gangguan saraf otot. Penting untuk memahami bahwa pengembangan gangguan saraf otot biasanya merupakan hasil dari interaksi yang kompleks antara faktor genetik dan lingkungan. 

Nah, apabila Anda merasakan gangguan saraf otot yang mengganggu, Anda dapat melakukan pertolongan pertama dengan pereda nyeri  yang mengandung Ibuprofen dan Vitamin Neurotropik B1,B6, dan B12, yang dapat membantu Anda kembali beraktivitas tanpa nyeri yang disertai Kram, Kebas, dan Kesemutan. Bila Anda merasa gejala nyeri tak kunjung membaik, segera konsultasikan dengan dokter.


Artikel Lainnya: Pijat 'Kretek' untuk Sakit Punggung, Amankah Dilakukan?Pijat 'Kretek' untuk Sakit Punggung, Amankah Dilakukan?

SHARE ON :