blog 1

ARTIKEL

Saraf kejepit menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang signifikan. Untuk memahami lebih lanjut tentang kondisi ini, mari kita eksplorasi penyebab, gejala, dan opsi pengobatannya.

Mengenali Saraf Kejepit: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Saraf kejepit menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang signifikan. Pada dasarnya, saraf kejepit terjadi ketika sebagian dari inti pulposus (bantalan lunak pada struktur anatomi di dalam tulang belakang manusia) menekan saraf-saraf di sekitarnya dan menyebabkan nyeri atau gejala lainnya. Untuk memahami lebih lanjut tentang kondisi ini, mari kita eksplorasi penyebab, gejala, dan opsi pengobatannya.

Penyebab Saraf Kejepit:

  1. Degenerasi Cakram: Salah satu penyebab umum saraf kejepit adalah degenerasi cakram intervertebral. Seiring bertambahnya usia, cakram-cakram ini dapat mengalami keausan dan kehilangan elastisits.  
  2. Cedera atau Trauma: Cedera fisik pada tulang belakang dapat menyebabkan saraf kejepit. Misalnya, kecelakaan mobil, jatuh, atau cedera olahraga dapat menyebabkan pergeseran cakram dan tekanan pada saraf.
  3. Postur Tubuh yang Buruk: Postur tubuh yang buruk, terutama selama aktivitas sehari-hari atau bekerja, dapat meningkatkan tekanan pada tulang belakang dan meningkatkan risiko saraf kejepit.

 

Gejala Saraf Kejepit:

  1. Nyeri: Rasa sakit dapat terjadi di sepanjang jalur saraf yang terkena kejepit. Misalnya, saraf kejepit di leher dapat menyebabkan nyeri leher dan lengan, sementara di area pinggang dapat menyebabkan nyeri punggung dan kaki.
  2. Otot Melemah: Selain menimbulkan rasa nyeri, otot juga dapat melemah pada titik saraf kejepit. Ini dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk menggerakkan bagian tubuh tertentu.
  3. Kesemutan atau Mati Rasa: Orang yang mengalami saraf kejepit juga dapat mengalami kesemutan atau mati rasa pada titik tertentu. Biasanya terjadi ketika saraf yang terjepit berhubungan dengan fungsi sensorik.
  4. Gangguan Fungsi Organ Pencernaan: Dalam beberapa kasus, saraf kejepit yang menekan punggung bawah dapat membuat usus dan kandung kemih tidak dapat dikontrol sehingga menyebabkan masalah kontrol urin atau buang air besar.

 

Pengobatan Saraf Kejepit:

 

  1. Fisioterapi: Program fisioterapi yang terarah dapat membantu memperkuat otot, meningkatkan fleksibilitas, dan meredakan tekanan pada saraf.
  2. Terapi Pijat: Pijatan terapeutik dapat membantu mengurangi kekakuan otot dan meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi gejala saraf kejepit.
  3. Terapi Panas atau Dingin: Penggunaan kompres panas atau dingin dapat membantu mengurangi peradangan dan meredakan rasa sakit.
  4. Intervensi Bedah: Jika pengobatan konservatif tidak memberikan perbaikan, pembedahan mungkin diperlukan untuk menghilangkan tekanan pada saraf.
  5. Penggunaan obat pereda nyeri: Untuk pertolongan pertama, pereda nyeri yang mengandung Ibuprofen dan Vitamin B1, B6 dan B12 dapat membantu meredakan nyeri saraf otot, pegal, kram dan kesemutan.

 

Penting untuk mencari bantuan medis jika mengalami gejala saraf kejepit, karena masalah ini tidak dapat ditangani sembarangan. Dengan diagnosis yang tepat dan pengelolaan yang sesuai, banyak orang dapat mengatasi masalah ini dan kembali menjalani kehidupan tanpa rasa sakit yang berlebihan.

SHARE ON :