blog 1

ARTIKEL

Kram atau kejang otot saat olahraga biasanya terjadi karena banyak melibatkan gerakan lompatan mendadak. Apa saja, ya?

Kram atau Kejang Otot Dapat Terjadi karena Olahraga? Bagaimana Mengatasinya?

Kram atau kejang otot dapat terjadi karena banyak hal, salah satunya olahraga. Jenis olahraga yang banyak menimbulkan keluhan kram, kejang otot, dan nyeri otot biasanya merupakan olahraga yang banyak melibatkan gerakan lompatan mendadak. Apa saja, ya?

Kram atau Kejang Otot dapat Terjadi karena Olahraga Basket

Seperti yang kita ketahui, olahraga basker menuntut kita untuk banyak bergerak, mulai dari gerakan mengoper bola yang membutuhkan kekuatan otot tangan, berlari, hingga banyak gerakan lompatan atau lecutan yang melibatkan otot kaki. Jika tidak berlatih dan mengoordinasikan tubuh dengan benar, maka risiko kram atau kejang otot dapat terjadi saat permainan berlangsung.

Jumping Jack

Meski terkesan sangat mudah, namun gerakan jumping jack juga memiliki risiko yang cukup tinggi terhadap kram, kejang otot, dan nyeri otot terutama di bagian kaki. Pastikan bahwa Anda sudah melakukan gerakan yang benar, ya!

Baca Juga: Gerakan Olahraga yang Harus dihindari Saat Nyeri Otot dan Sendi

Squat Jump

Kram dan kejang otot juga dapat terjadi saat melakukan gerakan squat jump yang divariasikan dengan gerakan lompatan atau lecutan. Squat jump sendiri merupakan gerakan olahraga yang dilakukan dengan posisi awal tubuh berdiri dan kaki dibuka lebar. Kemudian, tangan diletakkan di belakang kepala, lalu sedikit melompat dengan mendarat pada posisi setengah jongkok, hingga lutut menekuk namun posisi lutut tidak melebihi jari-jari kaki. Tak hanya kram dan kejang otot di kaki, risiko lain yang mungkin muncul adalah cidera di pergelangan kaki jika gerakannya tidak dilakukan dengan benar.

Lari Jarak Jauh

Meski lari adalah jenis olahraga yang paling mudah dan bisa dilakuan di mana saja, namun bukan berarti Anda melakukannya tanpa persiapan, ya. Apalagi jika Anda langsung berencana untuk melakukan lari jarak jauh setelah sekian lama tidak berolahraga. Tak hanya risiko kram dan kejang otot di bagian kaki, Anda juga bisa mengalami beberapa keluhan lainnya, terutama risiko di bagian kardiovaskular.

Baca Juga: 5 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Berlari

Lalu, bagaimana mengatasi kram dan kejang otot akibat olahraga?

Kram dan kejang otot dapat terjadi karena kita memaksakan diri untuk berolahraga terlalu berat tanpa persiapan yang matang. Untuk mencegah dan mengatasi kejang otot saat berolahraga, lakukan beberapa hal berikut ini.

Selalu melakukan gerakan pemanasan minimal 10 menit sebelum berolahraga. Tujuannya adalah untuk melemaskan otot tubuh sehingga tubuh tidak akan merasa kaget saat berolahraga. Tak hanya itu saja, pemanasan juga sangat baik dilakukan untuk menghindari cidera di beberapa bagian tubuh. Inilah alasan mengapa seorang atlet juga tidak pernah melewatkan pemanasan sebelum berolahraga.

  • Lakukan gerakan secara bertahap, mulai dari yang paling ringan hingga yang berat. 
  • Penuhi kebutuhan air mineral untuk mencegah dehidrasi yang bisa membuat otot melemah selama berolahraga.
  • Makan makanan bergizi yang mengandung vitamin neurotropik untuk membantu menjaga kesehatan saraf sehingga tidak mudah mengalami kram, kesemutan, kebas, atau kejang otot saat olahraga.

Baca Juga: Mencegah Nyeri Otot Paha Dalam karena Berolahraga

Jika kram dan kejang otot melanda saat berolahraga, segera hentikan aktivitas tubuh, manfaatkan waktu untuk beristirahat, dan minum vitamin yang juga mengandung analgesic (ibuprofen) sebagai pereda nyeri serta mengandung Ibuprofen yang meredakan nyeri saraf otot, pegal, kram dan kesemutan serta Vitamin B1, B6 dan B12 yang dapat menjaga kesehatan saraf.

Source: Klikdokter

SHARE ON :