Pernahkah Anda tiba-tiba merasakan kaki seperti mati rasa, kesemutan, atau nyeri yang menusuk tanpa alasan jelas? Gejala seperti ini sering muncul begitu saja—saat duduk terlalu lama, berdiri terlalu lama, atau bahkan dalam kondisi sedang santai. Meski terkesan sepele, nyeri dan kebas pada kaki sebenarnya bisa menjadi “sinyal awal” dari gangguan kesehatan tertentu.
Namun, rasa nyeri dan kebas tidak selalu muncul karena salah posisi duduk atau kelelahan. Jika rasa kebas, baal, atau nyeri tersebut muncul berulang, berlangsung lama, atau semakin parah, besar kemungkinan itu merupakan “sinyal” tubuh terkait kondisi kesehatan tubuhmu yang lebih serius—mulai dari masalah saraf, peredaran darah, hingga gangguan metabolik seperti diabetes.
Sebelum kondisi makin mengganggu, mari kenali lebih dalam: apa sebenarnya arti dari gejala nyeri kebas di kaki, apa saja penyebabnya, dan bagaimana cara menanganinya dengan tepat.
Apa Penyebab Kaki Terasa Nyeri yang Disertai Kebas?
1. Neuropati Perifer
Ini adalah gangguan pada saraf tepi yang menyebabkan gejala seperti kesemutan, nyeri seperti tertusuk, dan mati rasa. Umumnya terjadi pada penderita diabetes, alkoholisme, atau defisiensi vitamin tertentu.
2. Diabetes Melitus
Gula darah tinggi yang tidak terkontrol dalam jangka panjang bisa merusak saraf, terutama di kaki. Gejala awalnya sering berupa kesemutan ringan yang berkembang menjadi nyeri dan kebas.
3. Hernia Nukleus Pulposus (HNP) atau Saraf Kejepit
Masalah pada tulang belakang bagian bawah bisa menjalar ke kaki. Nyeri sering terasa tajam seperti aliran listrik, dan disertai dengan rasa baal pada area tertentu di paha, betis, atau telapak kaki.
4. Kekurangan Vitamin B12
Vitamin B12 sangat penting untuk kesehatan sistem saraf. Kekurangan vitamin ini bisa menimbulkan gangguan saraf ringan hingga berat, termasuk nyeri kebas di kaki.
5. Penyempitan Pembuluh Darah (Peripheral Artery Disease)
Jika aliran darah ke kaki terganggu, kaki bisa terasa dingin, nyeri, dan kebas. Biasanya gejala memburuk saat berjalan dan membaik saat istirahat.
Apa yang Harus Dilakukan?
Jika nyeri kebas hanya terjadi sesekali dan cepat membaik, mungkin tidak perlu terlalu khawatir. Tapi jika terjadi berulang atau semakin parah, berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan:
• Periksa Gula Darah
Jika Anda memiliki riwayat diabetes atau faktor risiko seperti obesitas dan pola makan tinggi gula, pastikan untuk rutin memeriksa kadar gula darah.
• Konsumsi Vitamin B Kompleks
Vitamin B, terutama B1, B6, dan B12, sangat membantu dalam menjaga kesehatan saraf. Bisa diperoleh dari makanan seperti ikan, telur, hati, dan biji-bijian.
• Perbaiki Postur dan Aktivitas
Jika Anda sering duduk terlalu lama, biasakan untuk berdiri dan meregangkan kaki setiap 1–2 jam. Pastikan posisi duduk tidak menekan paha atau betis secara berlebihan.
• Olahraga Rutin
Aktivitas ringan seperti jalan kaki, berenang, atau yoga dapat meningkatkan sirkulasi darah dan membantu menjaga saraf tetap aktif.
• Konsultasi ke Dokter
Jika keluhan menetap lebih dari dua minggu atau mengganggu aktivitas, sebaiknya segera berkonsultasi dengan ahli saraf atau dokter penyakit dalam.
Perhatikan ‘Sinyal’ dari Kaki Anda
Nyeri dan kebas bukan hanya keluhan ringan—itu adalah cara tubuh memberi tahu bahwa ada sesuatu yang perlu diperhatikan. Baik itu karena gangguan saraf, sirkulasi, maupun metabolisme, deteksi dini akan sangat membantu mencegah kondisi yang lebih serius.
Sebagai pertolongan awal, Anda bisa menggunakan pereda nyeri yang mengandung Ibuprofen dan Vitamin Neurotropik untuk membantu meredakan gejala Nyeri disertai 3K: Kram, Kebas, dan Kesemutan, sambil tetap mencari tahu dan menangani penyebab utamanya.
Artikel Lainnya: Cara Menghilangkan Kesemutan di Kaki dengan Cepat Saat Berlari