blog 1

ARTIKEL

Membedakan rematik dan asam urat sangat penting! Ketahui perbedaan penyebab, gejala, dan penanganannya agar tidak keliru dalam diagnosis dan pengobatan.

Bedanya Rematik dan Asam Urat, Jangan Sampai Keliru!

Pernahkah Anda atau orang terdekat Anda mengeluh nyeri sendi dan langsung menyebutnya sebagai rematik atau asam urat? Meski sama-sama menyerang sendi, kedua kondisi ini sebenarnya berbeda, baik dari penyebab, gejala, maupun penanganannya. Sayangnya, banyak orang masih tertukar dalam membedakannya. Agar tidak keliru lagi, mari kita bahas tuntas perbedaan rematik dan asam urat berikut ini.


Apa Itu Rematik?

Dalam dunia medis, rematik biasanya merujuk pada rheumatoid arthritis (RA), yaitu penyakit autoimun yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sendi. Akibatnya, sendi menjadi meradang, terasa nyeri, kaku, dan lama-kelamaan bisa mengalami kerusakan permanen. Rematik tidak hanya menyerang satu sendi, melainkan bisa terjadi di banyak sendi sekaligus, dan bahkan bisa mempengaruhi organ lain seperti paru-paru dan jantung.


Apa Itu Asam Urat?

Asam urat (gout arthritis) terjadi akibat penumpukan kristal asam urat di dalam sendi. Ini biasanya disebabkan oleh tingginya kadar asam urat dalam darah, yang kemudian mengendap dan membentuk kristal tajam. Serangan asam urat umumnya muncul tiba-tiba, dengan nyeri hebat, pembengkakan, dan kemerahan, sering kali di sendi jempol kaki.


Perbedaan Utama: Rematik vs. Asam Urat

Aspek

Rematik

Asam Urat

Penyebab

Autoimun

Penumpukan kristal asam urat

Gejala

Nyeri, kaku, bengkak pada banyak sendi

Nyeri menusuk, bengkak, kemerahan, biasanya di satu sendi

Lokasi

Kedua sisi tubuh (simetris) seperti kedua pergelangan tangan

Biasanya satu sendi (umumnya jempol kaki)

Usia Risiko

Umumnya usia 30-60 tahun

Bisa di usia berapa saja, tetapi lebih sering di atas 40 tahun

Faktor Risiko

Genetik, hormon, faktor lingkungan

Pola makan tinggi purin, obesitas, alkohol


Meredakan Nyeri Sendi Secara Praktis

Rasa nyeri akibat rematik maupun asam urat tentu bisa mengganggu kenyamanan beraktivitas. Selain pengobatan dari dokter, penggunaan pereda nyeri lokal juga bisa menjadi solusi tambahan untuk mengurangi ketidaknyamanan.

Selain mengkonsumsi obat pereda nyeri, Anda juga bisa coba menggunakan gel pereda nyeri yang mengandung Ibuprofen. Menjadi salah satu alternatif pengobatan luar untuk meredakan nyeri dan inflamasi akibat rematik. Anda cukup mengoleskan pada area yang terasa nyeri 3 hingga 4 kali sehari. Dengan penggunaan yang tepat, krim pereda nyeri ini dapat menjadi langkah awal untuk membantu menjaga mobilitas dan kenyamanan sehari-hari, sambil tetap melanjutkan terapi utama sesuai saran medis. 

Namun, Penting untuk diingat, meski gejalanya dapat diredakan, baik rematik maupun asam urat memerlukan pengelolaan jangka panjang. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan rencana perawatan yang sesuai dengan kondisi Anda.


Artikel Lainnya: Penyebab Tangan Sering Kesemutan dan Cara Mencegahnya

SHARE ON :