Setelah seharian penuh menjalankan aktivitas, tidur malam menjadi waktu yang sangat dinanti. Kasur empuk dan bantal yang nyaman seharusnya cukup untuk mengembalikan energi dan mengusir segala rasa pegal. Namun, pernahkah Anda bangun di pagi hari dengan tubuh masih terasa lelah? Bahu terasa berat, punggung pegal, bahkan leher terasa kaku seperti belum istirahat sama sekali?
Kondisi ini sering dialami banyak orang, dari anak muda hingga usia lanjut, baik pekerja kantoran maupun ibu rumah tangga. Padahal, durasi tidur sudah cukup, aktivitas tidak terlalu berat, dan tidak sedang dalam kondisi sakit. Lalu, kenapa badan masih saja pegal-pegal meski sudah istirahat?
Ternyata, ada beberapa faktor tersembunyi yang bisa menyebabkan tubuh tetap terasa pegal meski sudah tidur cukup. Yuk, kenali penyebabnya dan cari tahu cara mengatasinya!
1. Postur Tubuh yang Salah Saat Tidur
Salah satu penyebab utama rasa pegal yang tidak kunjung hilang adalah posisi tidur yang tidak ergonomis. Tidur dengan posisi tengkurap, kepala terlalu tinggi karena bantal yang tebal, atau kasur yang terlalu lembek bisa memberikan tekanan tidak merata pada tulang belakang dan otot.
Solusinya:
• Gunakan kasur yang dapat menopang tubuh dengan baik, tidak terlalu keras, namun juga tidak terlalu empuk.
• Pilih bantal yang menopang leher sejajar dengan tulang belakang, terutama jika Anda tidur telentang atau menyamping.
• Hindari tidur tengkurap, karena bisa membuat punggung dan leher tegang semalaman.
2. Kurang Bergerak di Siang Hari
Mungkin terdengar kontradiktif, tapi terlalu banyak diam atau kurang bergerak juga bisa menyebabkan otot menjadi kaku dan pegal. Hal ini sering terjadi pada pekerja kantoran yang duduk berjam-jam dalam posisi sama tanpa peregangan.
Solusinya:
• Sisihkan waktu untuk stretching ringan setiap 2–3 jam, terutama pada leher, bahu, punggung, dan kaki.
• Luangkan waktu untuk berjalan kaki ringan di sore hari agar peredaran darah lebih lancar.
3. Stres dan Ketegangan Emosional
Saat pikiran penuh tekanan, tubuh pun ikut menegang. Tanpa disadari, stres membuat otot-otot di leher, bahu, dan punggung atas menegang terus-menerus. Akibatnya, meskipun Anda tidur cukup, otot tetap tidak bisa benar-benar rileks.
Solusinya:
• Coba lakukan latihan pernapasan dalam atau meditasi ringan sebelum tidur.
• Dengarkan musik yang menenangkan, atau lakukan journaling untuk membantu pikiran lebih tenang sebelum tidur.
4. Kekurangan Magnesium dan Elektrolit
Magnesium berperan penting dalam relaksasi otot. Kekurangan mineral ini bisa menyebabkan otot menjadi lebih mudah kram dan pegal. Begitu juga dengan cairan tubuh yang tidak seimbang, terutama jika Anda banyak berkeringat atau kurang minum air putih.
Solusinya:
• Perbanyak konsumsi makanan kaya magnesium seperti bayam, alpukat, kacang-kacangan, dan pisang.
• Pastikan Anda minum cukup air putih setiap hari, terutama setelah beraktivitas fisik.
5. Gangguan Saraf
Dalam beberapa kasus, rasa pegal yang menetap juga bisa menjadi tanda masalah pada saraf, seperti saraf kejepit ataupun peradangan. Jika pegal disertai kesemutan, nyeri tajam, atau mati rasa, sebaiknya segera redakan dengan pereda nyeri yang mengandung Ibuprofen dan Vitamin Neurotropik, agar dapat kembali aktivitas tanpa nyeri yang disertai 3K, Kram, Kebas, dan Kesemutan. Jika sakit masih berulang dalam waktu yang lama, konsultasikan ke dokter.
Artikel Lainnya: Masih Muda, Tapi Kaki Sering Kram? Ini 4 Penyebab yang Harus Diwaspadai