Setelah
seharian bekerja, mengurus rumah, atau bahkan hanya berdiri terlalu lama,
banyak wanita mengeluh punggung terasa pegal, kaku, bahkan nyeri. Meski sering
dianggap biasa, keluhan ini ternyata jauh lebih umum terjadi pada wanita
dibanding pria. Menariknya, bahkan perempuan yang masih muda dan aktif pun bisa
mengalaminya.
Apakah ini karena faktor hormon, postur tubuh, atau gaya hidup? Jawabannya: kombinasi dari semuanya. Tubuh wanita memang memiliki perbedaan biologis dan fungsional yang membuatnya lebih rentan terhadap keluhan pegal dan nyeri punggung. Yuk, cari tahu apa saja penyebabnya dan bagaimana menguranginya!
Faktor Biologis dan Hormon
Salah satu
penyebab utama adalah perbedaan biologis antara pria dan wanita, khususnya
pengaruh hormon. Hormon estrogen dan progesteron yang fluktuatif selama siklus
menstruasi, kehamilan, dan menopause memengaruhi kondisi jaringan otot dan
sendi. Misalnya, saat haid atau kehamilan, hormon progesteron dapat menyebabkan
ligamen menjadi lebih longgar, sehingga sendi menjadi kurang stabil dan otot
punggung harus bekerja lebih keras untuk menopang tubuh.
Selain itu,
perubahan hormon ini juga dapat menyebabkan retensi cairan dan peradangan ringan
yang meningkatkan rasa nyeri dan pegal.
Struktur Tubuh yang Berbeda
Secara anatomi,
wanita memiliki struktur tulang belakang dan pinggul yang berbeda dibanding
pria. Pinggul wanita biasanya lebih lebar untuk menunjang fungsi reproduksi,
yang menyebabkan perubahan pada kurva tulang belakang (lordosis). Perubahan ini
meningkatkan beban pada otot punggung bagian bawah, sehingga risiko pegal dan
nyeri jadi lebih tinggi.
Pengaruh Gaya Hidup dan Aktivitas Sehari-hari
Gaya hidup wanita modern yang multitasking juga berperan besar. Aktivitas seperti menggendong anak, berdiri lama saat memasak, duduk dengan postur yang kurang tepat di kantor, hingga penggunaan sepatu hak tinggi dapat memberi tekanan berlebih pada tulang belakang dan otot punggung.
Kebiasaan-kebiasaan
ini jika dilakukan tanpa istirahat atau teknik postur yang benar akan
menimbulkan ketegangan otot kronis dan nyeri yang berulang.
Faktor Psikologis
Stres dan beban
mental yang sering dialami wanita juga tak bisa diabaikan. Kondisi stres
menyebabkan otot-otot menjadi tegang, termasuk otot di punggung dan leher.
Ketegangan ini bisa memperparah rasa pegal dan sakit.
Solusi Praktis Meredakan Pegal dan Sakit Punggung pada Wanita
- Perhatikan postur saat duduk dan menyusui: Gunakan kursi yang menopang punggung bawah dan bantal
bantu atau gendongan ergonomis saat menggendong anak.
- Pilih alas kaki yang nyaman: Gunakan
sepatu dengan bantalan dan dukungan lengkung kaki, hindari berdiri lama
dengan sepatu hak tinggi tanpa jeda.
- Perkuat otot inti: Lakukan stretching,
yoga, atau senam ringan setiap pagi untuk menjaga stabilitas tulang
belakang.
- Luangkan waktu relaksasi: Mandi
air hangat, tidur cukup, atau duduk tenang selama 10 menit bisa mengurangi
ketegangan otot.
Tubuh wanita memberi sinyal untuk diperhatikan, jadi jangan abaikan sakit punggung sebagai "kurang istirahat" saja. Untuk pertolongan nyeri, Anda bisa mengoleskan NEO rheumacyl EUCALYPTUS CREAM Tube yang hangatnya pas, cepat meresap, dan aromanya menenangkan. Produk ini efektif meredakan pegal, nyeri sendi, otot, serta gejala masuk angin dan sakit kepala.
Artikel Lainnya: Kenapa Sebagian Orang Lebih Mudah Keseleo? Ini Penjelasannya!