Rematik umumnya dikaitkan dengan usia tua, namun Saat ini rematik juga mulai banyak dialami oleh anak muda. Rematik pada usia muda seringkali disebabkan oleh faktor genetik, infeksi, atau gangguan autoimun seperti Juvenile Idiopathic Arthritis (JIA). Gejala yang muncul dapat mencakup nyeri sendi, kekakuan, dan pembengkakan, yang tentunya bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Berikut adalah beberapa cara efektif untuk mengatasi rematik pada anak muda.
1. Konsultasi dengan Dokter
Langkah pertama dan terpenting dalam menangani rematik adalah berkonsultasi dengan dokter spesialis, seperti rheumatologist. Diagnosis yang tepat diperlukan untuk menentukan jenis dan penyebab rematik, sehingga pengobatan yang sesuai dapat diberikan. Dokter mungkin akan meresepkan obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID) untuk mengurangi nyeri dan peradangan, atau terapi lainnya yang lebih spesifik.
2. Perubahan Gaya Hidup Sehat
Menjaga gaya hidup sehat sangat penting dalam mengelola rematik. Pola makan yang seimbang dengan asupan nutrisi yang cukup, seperti omega-3, vitamin D, dan kalsium, dapat membantu mengurangi peradangan dan memperkuat tulang. Selain itu, hindari makanan tinggi gula dan lemak jenuh yang dapat memicu peradangan seperti daging olahan, saus, permen, soda, kue, hingga es krim.
3. Latihan Fisik dan Olahraga
Meskipun sendi terasa nyeri, aktivitas fisik tetap penting dilakukan untuk menjaga fleksibilitas dan kekuatan otot. Pilihlah olahraga yang ringan dengan risiko cedera yang parah rendah, seperti berjalan kaki, berenang, atau yoga. Olahraga ini tidak hanya membantu mengurangi kekakuan sendi, tetapi juga meningkatkan mood dan kualitas tidur. Pastikan untuk berkonsultasi dengan fisioterapis untuk mendapatkan program latihan yang sesuai.
4. Terapi Fisik dan Rehabilitasi
Terapi fisik dapat membantu mengurangi nyeri, meningkatkan mobilitas, dan memperkuat otot. Terapi ini biasanya melibatkan latihan peregangan dan penguatan otot, serta penggunaan alat bantu seperti brace atau penyangga. Rehabilitasi juga dapat meliputi terapi panas atau dingin, serta teknik relaksasi untuk mengurangi stres dan ketegangan otot.
Baca juga: 5 Rekomendasi Olahraga untuk Penderita Rematik
5. Pengelolaan Stres
Stres dapat memperburuk gejala rematik. Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres dengan baik. Teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, dan mindfulness dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan emosional. Selain itu, menjaga hubungan sosial yang baik dan mencari dukungan dari teman atau keluarga juga dapat membantu.
6. Penggunaan Obat-obatan
Selain NSAID, dokter mungkin akan meresepkan obat lain seperti kortikosteroid atau obat antirematik yang bekerja lambat (DMARDs). Obat-obatan ini bertujuan untuk mengurangi peradangan dan mencegah kerusakan sendi lebih lanjut. Penting untuk mengikuti anjuran dokter dalam penggunaan obat dan melaporkan efek samping yang mungkin timbul.
7. Pemeriksaan Rutin
Melakukan pemeriksaan rutin ke dokter sangat penting untuk memantau kondisi dan menyesuaikan pengobatan jika diperlukan. Pemeriksaan ini juga membantu mendeteksi komplikasi yang mungkin terjadi dan memastikan bahwa pengelolaan rematik berjalan dengan baik.
Mengatasi rematik pada anak muda membutuhkan pendekatan yang komprehensif, meliputi perawatan medis, perubahan gaya hidup, dan dukungan emosional. Untuk pertolongan pertama Anda bisa mengoleskan gel pereda nyeri yang mengandung Ibuprofen pada bagian tubuh yang terasa nyeri. Dengan penanganan yang tepat, anak muda dengan rematik dapat tetap aktif dan menjalani kehidupan yang penuh dengan aktivitas dalam agar tetap produktivitas.