blog 1

ARTIKEL

Biasanya, kram dan kesemutan yang terjadi sebagai gejala kerusakan saraf ini disebabkan oleh banyak hal, diantaranya adalah sebagai berikut.

Penyebab Kaki Sering Kram dan Kesemutan Pada Pria

Kram otot adalah kontraksi kuat atau mengencangnya otot, yang terasa sakit dan muncul tiba-tiba, yang berlangsung selama beberapa saat. Umumnya keluhan ini banyak dialami di bagian kaki. Sedangkan kesemutan adalah kondisi di mana saraf-saraf tubuh tertekan akibat terlalu lama melakukan posisi tertentu, misalnya duduk bersila atau bersimpuh. Meski kondisi ini merupakan gejala ringan dan sifatnya sementara, namun tak jarang juga yang seringkali merasakan gejala yang lebih berat, berulang, dan berlangsung lama.

Bahkan, ada juga beberapa gejala yang menyertai, seperti nyeri, kebas, otot yang melemah dan berkembang menjadi gejala kerusakan saraf yang dikenal sebagai neuropatiperifer yang sering menyerang bagian tangan dan kaki. Lantas apa penyebab kaki kram dan kesemutan yang seringkali dialami oleh pria? Simak penjelasannya berikut ini!

Penyebab kaki kram dan kesemutan pada pria

Biasanya, kram dan kesemutan yang terjadi sebagai gejala kerusakan saraf ini disebabkan oleh banyak hal, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Suplai darah terhambat

Penyempitan pembuluh darah yang mengalirkan darah ke kaki Anda dapat menimbulkan nyeri, misalnya kram di kaki saat Anda sedang berolahraga. Kram ini biasanya dapat hilang dengan cepat setelah Anda mengistirahatkannya. Duduklah di bangku yang tingginya disesuaikan dengan tubuuh Anda pastikan kaki bisa menapak di lantai dan berada dala posisi lurus (tidak tertekuk).

2. Cedera

Mengalami cedera atau menggunakan otot secara berlebihan juga bisa menyebabkan kram kaki. Terlalu lama duduk, berdiri terlalu lama di atas permukaan yang keras, atau meletakkan kaki pada posisi yang tidak nyaman selama tidur juga dapat membuat otot kaki menegang atau kram. Kurang pemanasan sebelum berolahraga juga sering menyebabkan kaki kram.

3. Kekurangan mineral

Kekurangan mineral, seperti kalium, kalsium, dan magnesium, dapat menyebabkan kaki kram. Perbanyak konsumsi alpukat, semangka, tomat, air kelapa, susu, dan yogurt untuk mencukupi kebutuhan mineral tubuh.

4. Dehidrasi

Dehidrasi, yaitu kondisi di mana tubuh kekurangan cairan, juga bisa memicu kram kaki. Dehidrasi berat dapat menyebabkan gangguan elektrolit yang kemudian menyebabkan kaki kram.

5. Diabetes

Kesemutan pada penderita diabetes disebabkan oleh adanya gangguan pada saraf tepi atau disebut juga dengan neuropati diabetik. Selain kesemutan, gejala lain yang menyertai kondisi ini adalah rasa nyeri dan panas di kedua kaki, terutama di jari dan telapak kaki.

6. Penyakit autoimun

Penyakit autoimun adalah kondisi medis yang terjadi akibat sistem kekebalan tubuh menyerang sel sehat dalam tubuh. Beberapa jenis penyakit autoimun yang dapat menyebabkan kesemutan antara lain penyakit celiac dan lupus.

7. Kekurangan vitamin neurotropik

Penyebab kaki sering kram dan kesemutan selanjutnya adalah akibat kurangnya asupan vitamin neurotropik. Vitamin ini sangat dibutuhkan oleh tubuh, terutama bagian saraf yang menggerakkan kinerja tubuh dan otak yang terdiri dari:

  • Vitamin B1 (tiamin) yang berperan menyediakan energi bagi sistem saraf.
  • Vitamin B6 (piridoksin) yang berperan dalam menjaga perkembangan otak, menjaga kesehatan sistem saraf dan imun manusia.
  • Vitamin B12 (kobalamin) dibutuhkan untuk produksi myelin, yaitu selubung yang berfungsi untuk melindungi saraf kita.

Ketiga vitamin inilah yang mendukung kerja dan membantu menjaga kesehatan saraf manusia dan jika mengalami kekurangan kandungan vitamin ini, maka kesehatan saraf kita juga akan terganggu dengan munculnya gejala ringan seperti kesemutan pada tangan dan kaki yang jika tidak segera diatasi bisa menjadi lebih parah.

Bagaimana cara mengatasi kaki sering kram dan kesemutan?

Kaki sering kram dan kesemutan bisa diatasi dengan cara melakukan beberapa cara berikut ini.

  1. Mengonsmsi makanan sehat dan bergizi yang merupakan sumber vitamin B dan turunannya, seperti ikan, daging, kuning telur, sayuran hijau, dan kacang-kacangan.
  2. Aktif bergerak dengan berolahraga dan aktivitas fisik lainnya.
  3. Menjaga berat badan.
  4. Minum suplemen tambahan yang mengandung vitamin neurotropik yang juga mengandung analgesic (ibuprofen) sebagai pereda nyeri otot berkat kandungan Vitamin B1, B6 dan B12 yang dapat menjaga kesehatan saraf.

Jika kebetulan Anda memiliki penyakit penyerta seperti diabetes, pastikan juga untuk mengonsultasikan kondisi kesehatan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat, ya

SHARE ON :