blog 1

ARTIKEL

Meski kram kaki di malam hari menimbulkan rasa nyeri yang luar biasa, kondisi ini bukanlah hal yang serius dan tidak membutuhkan perawatan medis

Kaki Sering Kram Saat Tidur, Perlukah Diperiksakan Ke Dokter?

Pernahkah anda merasakan tidur nyenyak di malam hari terganggu dengan kaki yang tiba-tiba terasa kaku, tegang, tidak bisa digerakan dan terasa sakit? Kondisi ini seringkali disebut dengan kram. Rasa sakitnya bisa saja cukup parah dan bertahan selama beberapa menit sebelum akhirnya hilang.

Melansir dari Kompas, kram kaki paling sering memengaruhi otot gastrocnemius (otot betis) yang membentang di belakang setiap kaki mulai dari pergelangan kaki hingga lutut. Namun, kram kaki juga dapat memengaruhi otot-otot di bagian depan setiap paha (paha depan) dan bagian belakang setiap paha (paha belakang). Biasanya, keluhan ini lebih banyak dialami oleh orang dewasa dibanding anak-anak dan remaja.

Lantas, mengapa kaki sering terasa kram saat tidur? Perlukah memeriksakannya ke dokter? Simak penjelasannya berikut ini.

Penyebab kaki sering kram saat tidur

Agar dapat mengatasi keluhannya dengan maksimal, ketahui dulu beberapa penyebab kaki sering kram saat tidur berikut ini.

1. Tidak aktif bergerak

Kram saat tidur, bisa terjadi akibat aktivitas yang  Anda lakukan di siang harinya. Misalnya duduk dalam waktu lama atau tidak aktif bergerak, sehingga otot-otot di kaki menjadi lebih mudah kram. Selain itu, duduk dengan postur tubuh yang buruk juga dapat menghambat aliran darah ke kaki dan  menyebabkan kompresi saraf yang merupakan dua faktor penyebab kram. Selain aktivitas di siang hari, posisi tidur juga dapat menjadi faktor peredaran darah dan masalah saraf. Atur posisi tidur Anda untuk meminimalisir kemungkinan kram.

2. Otot yang kelelahan

Melatih otot-otot kaki terlalu keras juga dapat membuatnya rentan terhadap kram, misalnya setelah olahraga terlalu keras dan cukup lama. Hal ini membuat otot menjadi kelelahan dan menghasilkan kram di malam hari.

3. Dehidrasi

Anda terus berkeringat dan kehilangan cairan saat tidur, sehingga membuat tubuh kekurangan cairan dan elektrolit. Kondisi inilah yang membuat otot menjadi lebih rentan terhadap kejang dan kram.

4. Kekurangan nutrisi

Kekurangan vitamin B-12, thiamin, folat, dan vitamin B lainnya juga dapat menyebabkan kerusakan saraf. Kekurangan magnesium dan kalium dapat menyebabkan kram kaki dan kaki. Lakukan rangkaian tes kesehatan untuk mengetahui kondisi Anda dan penuhi kekurangan nutrisi tersebut dengan makanan bergizi maupun suplemen.

5. Alas kaki yang tidak tepat atau permukaan yang keras

Mengenakan sepatu yang tidak pas atau sepatu tanpa penyangga yang cukup sepanjang hari juga dapat membebani otot kaki. Sebab otot kaki harus bekerja ekstra keras untuk menopang beban tubuh Anda. Ditambah alas kaki yang tidak tepat mengganggu sirkulasi kaki, memutus aliran darah dan oksigen, serta menyebabkan kejang yang menyakitkan bahkan saat Anda tidak berdiri.

Perlukah memeriksakannya ke dokter?

Tenang saja, meski kram kaki di malam hari menimbulkan rasa nyeri yang luar biasa, kondisi ini bukanlah hal yang serius dan tidak membutuhkan perawatan medis. Sebaliknya, Anda bisa mengatasinya dengan beberapa cara berikut ini.

  1. Memijat kaki yang kram untuk membuat otot kaki menjadi lebih rileks.
  2. Meluruskan kaki jika kram terjadi di bagian di betis Anda. Lenturkan kaki dengan punggung dan jari kaki menghadap Anda.
  3. Berjalan dengan tumit untuk mengaktifkan otot-otot yang berlawanan dengan betis, sehingga memungkinkannya untuk rileks.
  4. Mengompresnya dengan air hangat untuk menenangkan otot-otot yang tegang.
  5. Minum obat pereda nyeri yang dilengkapi dengan kandungan vitamin B1, B6, dan B12 yang baik untuk menjaga kesehatan saraf sekaligus mengatasi kram dan kesemutan di malam hari.

Artikel Lainnya: Tips Memilih Sepatu Yang Baik untuk Bantu Mengurangi Pegal dan Nyeri Otot Kaki

SHARE ON :