Kesemutan di kaki sering dianggap sepele—mungkin karena duduk terlalu lama, kaki tertindih, atau kelelahan. Namun, jika sensasi ini muncul berulang dan disertai gejala lain, bisa jadi itu merupakan tanda-tanda rematik pada kaki. Rematik bukan hanya menyerang persendian tangan, tapi juga dapat memengaruhi kaki, bahkan mengganggu aktivitas sehari-hari. Anda pernah mengalaminya?
Mengapa Rematik Bisa Menyerang Kaki?
Melansir laman situs Rumah Sakit Pondok Indah, rematik merupakan peradangan sendi yang disebabkan oleh penyakit autoimun dan sering kali dikelompokkan dalam penyakit arthritis. Selain menyerang tulang dan otot, penyakit ini juga bisa menyerang organ lain seperti jantung, paru, saraf, ginjal, kulit, dan mata.
Sedangkan pada kaki, kondisi ini sering menyerang sendi pergelangan kaki, jari-jari kaki, dan metatarsal (bagian tengah kaki). Jika tidak ditangani, peradangan bisa menyebabkan nyeri kronis, pembengkakan, dan penurunan fungsi kaki.
Penyebab Rematik pada Kaki
Rematik pada kaki umumnya disebabkan oleh peradangan pada sendi yang dipicu oleh gangguan sistem kekebalan tubuh. Pada kondisi ini, tubuh secara keliru menyerang jaringan sehat di sekitar sendi. Beberapa faktor penyebab yang perlu diwaspadai antara lain:
1. Faktor Autoimun
Pada penyakit seperti rheumatoid arthritis, sistem imun menyerang lapisan sendi (sinovium), menyebabkan peradangan yang bisa mengenai kaki dan pergelangan kaki.
2. Genetik dan Riwayat Keluarga
Memiliki keluarga dengan riwayat rematik meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi serupa.
3. Cedera atau Tekanan Berulang
Cedera lama pada kaki atau aktivitas yang memberi tekanan berulang pada sendi dapat memicu peradangan jangka panjang.
4. Infeksi Sendi
Infeksi bakteri atau virus tertentu dapat memicu reaksi peradangan pada sendi kaki (septic arthritis).
5. Penyakit Metabolik
Kondisi seperti asam urat tinggi (gout) dapat menyebabkan pengendapan kristal urat pada sendi kaki, memicu nyeri dan bengkak.
6. Penuaan dan Degenerasi Sendi
Pada usia lanjut, bantalan tulang rawan menipis, sehingga sendi lebih rentan mengalami peradangan (osteoarthritis).
7. Kebiasaan Hidup Tidak Sehat
Kurang bergerak, pola makan tinggi gula dan lemak, merokok, serta konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan risiko rematik.
Tanda-Tanda Rematik Pada Kaki yang Perlu Diwaspadai
Memahami tanda-tanda rematik pada kaki dapat mempermudah kita dalam mengatasinya lebih cepat. Untuk mencegah peradangan sendi yang semakin parah, yuk simak beberapa gejalanya berikut ini.
1. Nyeri Sendi yang Berkepanjangan
Nyeri terasa saat berjalan, berdiri lama, atau bahkan saat istirahat. Tidak seperti pegal biasa, nyeri akibat rematik cenderung menetap atau memburuk di pagi hari.
2. Bengkak dan Kemerahan
Tanda-tanda rematik pada kaki selanjutnya adalah sendi kaki yang memerah dan mengalami pembengkakan. Sendi kaki yang terkena rematik akan tampak membengkak, terasa hangat saat disentuh, dan berwarna kemerahan.
3. Kekakuan Sendi di Pagi Hari
Salah satu ciri khas rematik adalah kekakuan sendi setelah bangun tidur, biasanya berlangsung lebih dari 30 menit.
4. Kesemutan atau Mati Rasa
Peradangan pada sendi bisa menekan saraf di sekitar kaki, menyebabkan kesemutan yang tidak kunjung hilang atau mati rasa.
5. Perubahan Bentuk Kaki
Pada tahap lanjut, rematik dapat menyebabkan kelainan bentuk jari kaki, misalnya bengkok atau menumpuk, yang membuat pemakaian sepatu terasa tidak nyaman.
Tips Mengatasi Rematik Pada Kaki
Ketika tanda-tanda rematik pada kaki mulai terasa, sebaiknya segera istirahatkan kaki dan hindari berdiri terlalu lama, melompat, atau aktivitas lain yang memberatkan sendi bagian kaki. Setelah itu, Anda bisa mengatasinya dengan kompres hangat maupun dingin di bagian yang nyeri dan membengkak. Kompres hangat membantu melancarkan aliran darah dan mengurangi kekakuan, sedangkan kompres dingin bisa meredakan pembengkakan. Anda juga bisa melakukan perawatan di rumah dengan mengoleskan gel anti radang dengan kandungan Ibuprofen yang bisa membantu meredakan rasa nyeri akibat rematik.
Setelah tanda-tanda rematik pada kaki mulai menghilang, berikut ini beberapa tindakan pencegahan yang bisa Anda lakukan agar keluhan tidak datang kembali.
1. Gunakan Alas Kaki yang Tepat
Pilih sepatu dengan bantalan empuk, ukuran pas, dan bagian depan yang cukup lebar untuk mengurangi tekanan pada jari-jari kaki.
2. Jaga Berat Badan Ideal
Berat badan berlebih memberi tekanan ekstra pada sendi kaki, mempercepat kerusakan.
3. Rutin Melakukan Latihan Ringan
Peregangan, yoga, atau berjalan santai dapat menjaga kelenturan sendi dan mencegah kekakuan.
4. Perhatikan Pola Makan
Konsumsi makanan antiinflamasi seperti ikan berlemak, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan buah beri untuk membantu mengurangi peradangan.
5. Periksakan Diri Secara Berkala
Pemeriksaan rutin membantu dokter memantau perkembangan penyakit dan menyesuaikan pengobatan.
Dari penjelasan di atas, maka bisa disimpulkan bahwa kesemutan pada kaki tidak selalu berarti masalah ringan. Jika disertai nyeri, bengkak, atau kekakuan, jangan anggap remeh—bisa jadi itu tanda-tanda rematik pada kaki. Deteksi dan penanganan sejak awal akan membantu menjaga kesehatan kaki, sehingga aktivitas sehari-hari tetap lancar dan kualitas hidup terjaga.
Artikel Lainnya: Suka Main Padel? Hindari Cedera Punggung Saat Olahraga dengan Cara Ini!