Keluhan tangan sering kebas dan kesemutan seringkali dianggap remeh oleh banyak orang. Sebab mereka beranggapan bahwa rasa kebas dan kesemutan yang dialami wajar terjadi dan akan menghilang dengan sendirinya dalam waktu yang cepat. Padahal, jika keluhan ini seringkali terjadi maka bisa menjadi tanda awal seseorang mengalami masalah kerusakan pada sarafnya, loh!
Melansir dari Halodoc.com, masalah saraf merupakan gangguan kesehatan yang tidak dapat diremehkan dan menjadi salah satu pemicu disabilitas paling umum di dunia. Neuropati adalah istilah umum yang digunakan untuk kondisi-kondisi yang terkait dengan gangguan fungsi saraf yang disebabkan oleh penyakit maupun cedera tertentu. Berdasarkan lokasi sarafnya, neuropati terbagi dalam beberapa jenis, diantaranya:
- Neuropati perifer (mempengaruhi anggota gerak).
- Neuropati otonom (mempengaruhi detak jantung, tekanan darah).
- Neuropati kranial (mempengaruhi penglihatan dan pendengaran).
- Neuropati fokal atau mononeuropati (mempengaruhi satu bagian atau sekelompok saraf saja).
Dalam hal ini, keluhan tangan sering kebas dan kesemutan merupakan tanda awal dari kerusakan saraf neuropati perifier. Neuropati perifer terjadi ketika ada gangguan atau kelainan saraf yang memengaruhi saraf di luar otak dan saraf tulang belakang, sehingga memengaruhi saraf-saraf anggota gerak, seperti jari kaki, kaki, tungkai, jari tangan, tangan, dan lengan. Beberapa gejala yang muncul akibat neuropati perifer antara lain:
- Gejala pada saraf motorik seperti kram otot dan kedutan, otot menjadi lemah atau lumpuh pada beberapa bagian, kesulitan mengangkat bagian depan dari kaki, massa otot menurun.
- Gejala pada saraf sensorik: kesemutan pada bagian yang terpengaruh, perih dan menyengat pada bagian kaki dan tungkai, kebas terhadap rasa sakit, perubahan suhu tubuh di bagian kaki, kehilangan keseimbangan.
Penyebab kerusakan saraf neuropati perifer
Selain karena aktivitas berat dan banyak melibatkan tangan, keluhan tangan sering kebas dan kesemutan akibat kerusakan saraf neuropati perifer juga bisa terjadi karena beberapa hal seperti:
- Mengalami penyakit kronis seperti penyakit hati dan ginjal kronik, diabetes, autoimun, kanker dan lain sebagainya.
- Cedera.
- Kekurangan vitamin B1, B6, B12, dan vitamin E.
- Kebiasaan minum alkohol.
- Tertekannya saraf dan ketegangan otot, misalnya saat menulis, mengetik, membawa barang berat, atau tertindih sewaktu tidur. Variasikan posisi tangan Anda sehingga tidak tertekan akibat satu posisi dalam waktu yang lama.
Cara mencegah dan mengatasi tangan sering kebas dan kesemutan
Untuk mencegah dan mengatasinya, coba lakukan beberapa hal berikut ini.
- Menjaga berat badan ideal dengan cara berolahraga secara teratur dan mengatur pola makan.
- Menggunakan insulin sesuai dosis yang dianjurkan (jika Anda penderita diabetes).
- Menghentikan konsumsi minuman beralkohol.
- Menjaga asupan vitamin B1, B6, dan B12.
- Memberi jeda saat menulis atau mengetik, mengubah posisi tidur, dan membawa barang berat begantian dengan tangan kanan dan kiri.
- Istirahat yang cukup, sebab tidur adalah proses penting untuk membantu penyembuhan saraf maupun otot yang tegang, karena tubuh akan melakukan perbaikan alami saat Anda tidur.
- Terapi fisik untuk membantu menambah kekuatan otot yang mengelilingi saraf yang rusak. Semakin kuat otot tersebut, maka tekanan pada saraf akan semakin berkurang, sehingga kesemutan bisa reda dan tidak muncul kembali. Khusus untuk bagian tangan, tidak perlu melakukan terapi yang sulit. Cukup berlatih angkat beban dengan menggunakan air mineral kemasan besar untuk memperkuat otot lengan. Sedangkan untuk melatif saraf dan otot bagian telapak tangan, Anda bisa meremas stress ball.
- Kompres dingin atau hangat secara bergantian untuk membantu tangan sering kebas dan kesemutan akibat peradangan.
Jika keluhan tangan sering kebas dan kesemutan disertai rasa nyeri, Anda juga bisa meredakannya meredakannya dengan minum obat yang mengandung ibuprofen yang dilengkapi dengan Vitamin B1, B6 dan B12 yang dapat menjaga kesehatan saraf. Namun bila keluhannya semakin sering terjadi, segera konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Baca juga: Kaki Sering Kram Saat Tidur, Perlukah Diperiksakan Ke Dokter?